Skip to main content

KoAss Forensik - Exhumation

Ini hari terakhir gw tercatat sebagai koass forensik RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado (lengkap amir). Hari terakhir ini diakhiri dengan kegiatan yang gak semua koass bisa punya kesempatan ini. exhumation.. Yup... Kalo berbicara otopsi atau pemberian formalin pada mayat mungkin sudah hal yang biasa terjadi. Tapi berbeda dengan exhumation. Waktu gw nanya sama pegawai bagian Forensik mereka mengatakan bahwa kasus seperti ini agak lumayan jarang dilakukan meskipun pernah juga dilakukan oleh bagian Forensik atas permintaan pihak kepolisian. Dan gw bersyukur dan merasa beruntung bisa diikutsertakan dalam kegiatan ini. Selain menambah ilmu, juga menambah pengalaman tentang exhumation.

Mungkin saja bagi sebagian besar orang kegiatan ini tidak lazim dilakukan dan kebanyakan keluarga yang menjadi korban merelakan kematian anggota keluarga mereka dan tidak ingin dilakukan exhumation. Tapi ada juga beberapa yang penasaran dan ingin mengungkap kebenaran dan menyatakan keadilan (kayak power ranger - pahlawan kebenaran dan keadilan :D). Tapi dalam ilmu kedokteran forensik, kegiatan ini bukan untuk mencari tahu pelaku kejahatan (meskipun dari bagian forensik sebenarnya bisa mengetahuinya) tapi untuk mencari tahu apa sebenarnya cara kematian, bahkan mekanisme kematian (jika memungkinkan semua bukti). Hebat bukan? :)

Kembali ke persoalan koass.... Hampir setiap hari yang gw jalani di bagian Forensik membuat gw sangat tertarik dengan ilmu Forensik. Ya, maksud gw Kedokteran Forensik lah. Karena cuman di bagian ini ilmu detektif - detektif bisa diterapkan. Hahhaha.. Gw juga suka detektif-detektifan.. Karena gw dulu suka banget baca komik Detektif Conan hahahh :D 


Suka banget dah pokoknya.. Eh sampai gw koass di bagian Forensik, baru gw tahu bahwa Forensik itu amat sangat menyenangkan. Seorang dokter Forensik harus bisa berpikir cepat, menganalisa dengan cepat, dan menentukan dengan cepat apa yang seharusnya dilakukan. Mereka juga pandai 'melarikan diri' jika ada yang 'iseng' mengejar mereka demi kepentingan 'tersangka'.. hehehhe :) Should i be one of them? *thinking*

Anyways, tadi pagi gw online dan buka facebook gw. Gw lihat ada 1 orang yang ingin menambahkan jadi temen gw di facebook alias Add as friend.. Nah lho.. kaget setengah mati setengah hidup dah pokoknya pas ngeliat siapa gerangan yang meng-add gw di facebook. oh my goodness... Dia adalah seorang dokter Spesialis Forensik di Jakarta yang menjadi staf pengajar di Universitas Indonesia. Dia terkenal karena menangani kasus-kasus Forensik Klinik dan Forensik Patologi yang ramai diberitakan di TV. Gk perlu gw sebutin dah namanya..

Sebenarnya awal mula kejadian itu karena gw dikasi tahu sama dosen gw bahwa dr. AMI (spesialis forensik dari UI, red) punya blog. Dosen gw ngasih alamat blognya gk tulus banget. Soalnya pas gw search kok gk ada ya.. Dengan terpaksa binti disengaja binti dengan sadar gw nanya sama senior gw yang lagi ngambil spesialis forensik di UI alamat blognya dr. AMI .. dikasih dah sama dia. Pas gw buka, gw suka banget sama kalimat pembukanya : "Ilmu Forensik adalah milik limu forensik, bukan milik negara atau kelompok masyarakat". Nah, waktu itu gw langsung bikin jadi status facebook gw dengan mencantumkan namanya setelah kalimat tersebut. Eh, emang gk ada suatu hal yang kebetulan, temen gw (seorang dokter dari UI) ternyata membaca status gw dan dia nanya ke gw kalo mau di suggest friend oleh dia sama dr. AMI. Ya jelas gw mau dong. Orang dia terkenal dengan kepandaiannya. Siapa yang gk mau temenan sama dia meskipun cuman di facebook doang. Nah, paginya gw buka, ternyata pak dokter meng-add saya di facebook.. Saya jadi malu. Maklum, saya pemalu sangat :D
Bagian Forensik RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado memiliki staf pengajar yang sungguh sangat baik dan tidak ada yang sebaik mereka terutama dokter yang menjadi idola kami 1 gelombang; dr. JFM. Wauuuuwww... yang lain sih baik juga.. banget malah. Tapi dr JFM menunjukkan suatu ciri khas dan itu sungguh tidak bisa kami lupakan :D (gk lebay dong cin). Dia sering memberikan ice cream kepada kami disaat senggang atau bahkan ketika selesai kuis. Selain mengajari ilmu forensik, kami juga disuguhi tontonan sulap (kartu, batang korek api, dan tali plastik). Ternyata tujuannya selain menghibur tapi kami juga diajari bagaimana berpikir dengan cepat dan tepat. Waaaauuuww... Tapi tujuan yang bisa kami capai adalah... hiburan. Hahahha :D

Sungguh, kalau ada yang bilang belajar Forensik itu mudah, gw akan bilang... WTH... kalian tahu gk kalau Ilmu Forensik adalah aplikasi dari semua ilmu kedokteran yang telah didapat. Sekalian juga belajar hukum. Gw lihat dan perhatikan apa yang mereka lakukan saat bedah mayat ataupun exhumation, baru gw sadar bahwa susah cin belajar Forensik.. tapi kesusahan diganti dengan keseruan saat mempraktekannya.. waaawww tiada tandingnya.. hhihii :D

Begitulah temantemin... gk banyak yang akan gw bahas mengenai Forensik. Karena kami cuman punya waktu 2 minggu untuk menjalani masa KKM (Koass, red) di bagian Forensik. Jujur saja menurut gw dan teman2 waktu ini gk akan cukup untuk belajar ilmu Forensik. Jadi, sesuai kata dr. JFM, tujuan utama koass di bagian Forensik adalah --> LULUS. Ya, apalagi kalau bukan itu. Kalo belajar, kayaknya 2 minggu gk cukup. Sebenarnya pengen banget masa KKM di Forensik ditambah (dengan catatan, masa KKM di tempat lain dikurangi sesuai hasil penambahan masa KKM di Forensik hehhe :)).

Sekian dulu postingan gw kali ini. Gw udah ngantuk banget... gk bisa lagi nahan mata yang gk mau kompromi. Salah2 ta mo tongka deng batang macis hahahh :D

See you in the next post, temantemin :)
temantemin koass Forensik

personil kurang 1 (collins) ec keratitis :p

Manado people said : baku sayang dorang ech :p

atas ki-ka : dila - erika - ninna - seska - pris - jessy - jilly; bawah ki-ka : dodo - boby - dinal


Comments

  1. guru paling baik sedunia, paling low profile, kalo pinter jangan ditanya, guru-guru forensik...
    cie jc... ambil ppds forensik aja jes ;)

    ReplyDelete
  2. iya kak... fans berat dah pokoknya... torang sayang sxanan pa dorang disitu.. sampe hari jumat kemarin torang beking makang2 enak.. hahha :D dorang sampe speechless nentau mo bilang apa. mar itu abis ujian... so ada nilai.. jadi bukan bermotivasi yg lain2..hihi..

    Iya kak.. suka maso forensik mar yang jadi pikiran pa qta tu mo belajar hukum... oalaaaaaahhh... payah ba hafal UU qta kak ahhah :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid