Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Pediatri

Malnutrisi Energi Protein

Malnutrisi energi protein adalah penyakit/keadaan klinis yang diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi, dapat karena asupan nutrisi yang kurang atau kebutuhan/keluaran yang meningkat atau diakibatkan oleh penyakit lain atau terjadi bersama-sama. Gambaran klinis yang terjadi mulai dari derajat ringan sampai berat, tergantung pada gangguan keseimbangan energi dan nutrient yang terjadi. Malnutrisi energi protein berat secara klinis terdapat dalam tiga bentuk, yaitu kwarshiorkor, marasmus, dan marasmik-kwarshiorkor. Kwarshiorkor disebabkan oleh defisiensi protein pada keberadaan energi yang adekuat, sedangkan marasmus disebaban oleh defisensi protein dan energi, yang umum dilihat pada kuantitas makanan yang tidak adekuat. Pada masyarakat industri, malnutrisi energi protein lebih sering disebabkan oleh penyakit lain. Kwarshiorkor-like secondary protein-energy malnutrition terdapat terutama bersamaan dengan penyakit hipermetabolik akut seperti, trauma, luka baker, dan sepsis. M...

Asma

Gejala Klinis ·          Batuk kering intermiten dan expiratory wheezing merupakan gejala yang sering terjadi pada asma kronik ·          Gejala respirasi semakin buruk terutama pada malam hari, khususnya karena pemicu berulang yang lama oleh inhalasi alergen atau infeksi salauran nafas ·          Adanaya batuk atau mengi berulang terutama pada malam hari (nocturnal) ·          Reversibel (dapat sebuh spontan atau dengan pengobatan) ·          Biasanya terdapat atopi pada pasien dan atau keluarganya. ·          Gejala asma lainnya pada anak-anak dapat termasuk menurunnya aktivitas fisik, dan kelelahan umum (kemungkinan disebabkan terganggunya tidur) Pemeriksaan Penunjang 1.    Uji fungsi paru dengan spirometri atau peak flow water. Di...

Sindrom Nefrotik pada Anak

ENDAHULUAN Sindrom nefrotik (SN) pada anak merupakan penyakit ginjal anak yang paling sering ditemukan. Insidens SN pada anak dalam kepustakaan di Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-7 kasus baru per 100.000 anak per tahun, dengan prevalensi berkisar 12-16 kasus per 100.000 anak. Di Negara berkembang insidensnya lebih tinggi. Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun pada anal berusia kurang dari 14 tahun. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1.1,2 Etiologi SN dibagi 3 yaitu congenital, primer/idiopatik, dan sekunder mengikuti penyakit sistemik (LES), purpura Henoch Schonlein, dll. 1,3 Pasien SN biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan edema genitalia. Kadang-kadang disertai oligouria dan gejala infeksi, nafsu makan berkurang, dan diare. Bila disertai sakit perut, hati-hati terhadap kemungkinan terjadinya peritonitis atau hipovolemia. Dalam laporan ISKDC (International study for kidney diseases in ch...

Sepsis Neonatorum

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Sepsis adalah gejala klinis akibat infeksi disertai respon sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia, hiperventilasi atau letargi.1,4 Sepsis neonatorum adalah infeksi aliran darah yang bersifat invasif dan ditandai dengan ditemukannya mikoroorganisme dalam cairan tubuh seperti darah, cairan sumsum tulang, atau air kemih.2,5 Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab dari 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih sering menyerang bayi laki-laki. Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir. Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan oleh infeksi nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit).3,4 Dari tahun ke tahun insiden sepsis tidak banyak men...