Skip to main content

Herpes Genitalis



a.   Etiologi
-      Infeksi genitalia yg disebabkan oleh Herpes Simpleks Virus (HVS)
-      Gjla khas : vesikel berkelompok dengan dasar eritema, bersifat primer/rekurens. Pada umumnya pada batas mukosa kulit.
-      HSV  atau Herpes Virus Hominis
-      Dibedakan atas: HSV Tipe 1 (HSV-1) & HSV-2
-      Sebgaian besar penyebabnya HSV-2, dapat juga HSV-1 akibat hubungan kelamin orogenital / penularan melalui tangan.

b.   Epidemiologi
-      Kosmopolit
-      Pria = wanita
-      Infeksi HSV-1  biasanya pd anak-anak
-      HSV-2  >> pada dekade 2 atau 3 berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual



c.   Gejala Klinis
Infeksi HSV berlangsung 3 tingkat :
-      Infeksi primer
-      Infeksi laten
-      Infeksi rekuren

1/. INFEKSI PRIMER
·          Lokasi : Pria à preputium, glans penis, batang penis, uretra, anal
·          Pd wanita à labia mayora/minora, klitoris, introitus vagina, serviks.
·          Daerah predileksi sering kacau karena hubungan seks (orogenital) à herpes di genital kadang-kadang o/k HSV-1 & rongga mulut o/k HSV-2
·          Inkubasi : 3-7 hari
·          Rasa terbakar & gatal di daerah lesi beberapa jam sebelum timbul lesi; setelah lesi timbul, dapat disertai gejala konstitusi (malaise, demam, nyeri otot)
·          Lesi kulit : vesikel berkelompok dengan dasar eritema, mudah pech, menimbulkan erosi multipel.
·          Gejala lebih berat dan lama.
·          Pembesaran KGB (+)
·          Infeksi serviks : peradangan difus, ulkus multipel dan cukup  besar & nekrotik à dapat juga tanpa gejala klinis.
·          Lesi di uretra/periuretra : disuri
·          Penyembuhan 2-4 minggu

2/. INFEKSI REKUREN
-      HSV dalam keadaan tidak aktif di ganglia dorsalis à faktor pencetus à mencapai kulit à gejala klinik
-      Faktor pencetus : demam, infeksi, kurang tidur, gangguan emosi/trauma psikis, menstruasi, makanan & minuman merangsang
-      Gejala lebih ringan ± 7-10 hr
-      Gejala prodromal lokal : rasa panas, gatal, nyeri
-      Lesi dapat timbul di tempat yang sama (loco) atau tempat lain / sekitarnya (non loco)

3/.  FASE LATEN
-      gejala klinik (-)
-      HSV (+) tidak aktif pada ganglia dorsalis

d.   HSV pada wanita hamil
à      Perlu perhatian khusus
à      Virus via plasenta à sirkulasi fetal à kerusakan atau kematian janin
à      Infeksi neonatal : kematian 60%, setengah  hidup à cacat neurologis, kelainan mata
à      Dapat terjadi pada :
a.     Trimester I à abortus
b.     Trimester I à prematuritas
c.     Intrapartum/postpartum
à      Kelainan pada bayi : ensefalitis, mikrosefali, hidrosefali, koroidoretinitis (bila intrapartum), keratokonjunctivitis, hepatitis, lesi kulit .

e.   Laboratorium
-      ­Tes Tzank (Giemsa/Wright) : bahan dari kerokan dasar vesikel à sel raksasa berinti banyak .
Cat: Tes Tzank jg dilakukan pd Pemfigus , tp cari sel epitelnya!!!!
-      D.D : ulkus durum, ulkus mole, ulkus mikstum, ulkus yang mendahului penyakit limfogranuloma venerum.

f.    Terapi
-      Belum ada terapi yang beri perubahan radikal (tidak dapat mencegah episode rekurens secara tuntas).
-      HG primer, terapinya :
·          Simptomatis : analgetik, kompres
·          Antivirus :
A.    Asiklovir 5x200 mg/hr, per oral slma 5 hari .
B.     Valsiklovir 2x500 mg slma 7 hr
C.    Famsuklovir 3x250 selma 7 hr.
-      Anjuran :
·          Bila ada lesi à abstinensia seks/pakai kondom
·          Penyuluhan pasien perorang- an
·          Konseling
·          Bila mungkin, pemeriksaan terhadap pasangan seksual tetapnya
-    HG yang rekurens
à Lesi ringan : simptomatik atau dapat diberi asiklovir krim
à Lesi berat :
·          Asiklovir 5x200 mg/hr, oral, 5 hr
·           Valasiklovir 2x500 mg/hr, oral, 5 hr.
-      HG pada wanita hamil :
à Beberapa ahli kandungan mengambil sikap partus secara SC, bila pada saat melahirkan sang ibu menderita infeksi dini
à Tindakan sebaiknya dilakukan sebelum ketuban pecah/paling lambat 6 jam setelah ketuban pecah


g.   Prognosis
-      Infeksi primer dini yangsegera diobati : lebih baik
-      Infeksi rekuren : hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya

Comments

Popular posts from this blog

ASI dan menyusui

Hi again... Semakin lama jadi seorang ibu semakin jarang dimuka laptop dan utak atik blog ini... ternyata jadi seorang ibu rumah tangga, seorang mama, seorang dokter ugd itu sibuk banget yaaa... but really i enjoy this situation. Jadi ingat dulu saat pengen nulis di blog tinggal buka laptop aja dan langsung... tadaaaaaamm... blog nya udah update artikel baru. Kecuali lagi sibuk koass wkwkwkwk... life is changing, baby... nikmatnya waktu muda itu gue ngurusin diri sendiri doang. Cuman diri ini doang... gak ada yg lain hehehe... But the adventure of a motherhood is more challenging than being a single person. Disini saya mau sedikit cerita tentang masa bayinya anak saya yang pertama. Saya bersyukur banget bisa menyelesaikan ASI sampai 2 tahun tanpa susu formula. Dan itu adalah suatu prestasi buat saya dan anak saya. Diluar sana banyak sekali orang tua yang belum peduli tentang ASI dan menyusui atau bahkan ada yang tidak tahu, ada yang masih percaya sama mitos, dsb. Sekedar sha...

a good day to start a new life

Well, well, well... Welcome back for me yang udah hampir 3 tahun gak ngisi blog. Blogging emang asik banget tapi lebih seru parenting kayaknya hehehe... Parenting itu.. hmmm.. gimana yaaa... it's a challenge, a moment to prove myself, and a bless from GOD. Happy, sad, tired, proud, learning, sacrifice, fun, and so on... I have a little bit time for myself, taking care of myself, but I was so proud because my time is for little guy who bring joy to my life. You can only feel it when that little guy call you 'mama' or 'papa' 💙💙 Jadi, that's the reason why I can't keep my brain and my heart away from that little guy to this blog hehehe... Actually I have sooooo  many stories I want to share from what I learned but guess what... yeah you know what Qiqiqiqiiqiqiqiqi 😂😂😂 Singkat cerita, I have my own little family now. My sweet little guy name CARLO DOMINIC ALFONDS KAIRUPAN was born on September 8 2014, weight 2950 gr and height 48 cm. I had write a lo...

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum ...