Skip to main content

GONORE



PENDAHULUAN
Insidens tinggi di antara Penyakit Menular Seksual
Indonesia meningkat

G o                                                       Igns
Trikomoniasis                            Kandidosis vaginalis
Vaginosis bakterial                    S i f i l i s
Ulkus mole                                herpes genital
 kondilomata akuminata     
Limfogranuloma venerium


G O N O R E
Penularan: genito-genital, oro-  genital & ano-genital
Manual: alat-alat, pakaian, handuk, termometer,  dsb.
ð Gonore genital & ekstra genital.

DEFINISI
 Gonore mencakup semua  penyakit yang  disebabkan oleh: “Neisseria Gonorrhoeae”

ETIOLOGI
Penyebab: Gonokok ditemukan oleh Neisser thn 1879, diumumkan thn 1882
Masuk kelompok Neisseria
Ada 4 spesies:
                - Neisseria Gonorrhoeae
                - Neisseria Meningitidis
                - Neisseria Catarrhally
                - Neisseria Pharyngis Sicca
        ð Dibedakan dgn Tes Fermentasi                         
 Gonokok:
Gol. Diplokok, bentuk biji kopi,
lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, tahan asam.

  Sifat Gonokok:
Negatif - gram
Di luar & di dalam leukosit
Tidak tahan lama di udara bebas
Cepat mati dalam suasana kering, tidak tahan suhu > 39° & zat desinfektan.
Morfologik terdiri dari 4 tipe:
            - Tipe 1 & 2 ° pili virulen
            - Tipe 3 & 4 ° pili non virulen
Lokasi paling mudah terinfeksi vagina wanita sebelum pubertas.
NGPP: penghasil enzim penisilinase / beta-laktamase ð sukar diobati dengan penisilin & derivatnya.

GAMBARAN KLINIS
Masa tunas:
    sangat singkat,
   : 2-5 hari/lbh lama,
   : sulit ditentukan
         ok asimptomatik
Tempat masuk kuman:
 :- uretra anterior
       (uretritis ant. akut)
       ke proksimal ¨
       komplikasi lokal,
       asendens & diseminata

ü  Keluhan subyektif:

:- Gatal, panas dibagian distal uretra sekitar OUE,
         disuria, polakisuria, duh tubuh  Æ  di  ujung 
         uretra, darah  Æ  (kadang2), nyeri waktu ereksi.

              

- Px:
    OUE kemerahan, udema, &        ektropion, duh tubuh mukopurulen
    Pembesaran KGB inguinal unilateral/bilateral (bbrp kasus)


:
o    Gamb.klinis & prjlnn penyakit berbeda dgn karena gej.subyektif, jarang (akut / kronik), kel. obyektif hampir tidak ada.
o    Infeksi awal pd serviks uteri, asimpomatik, kadang2 nyeri pada panggul bwh.

-  Px: serviks merah dgn erosi & sekret muko-
   purulen


KOMPLIKASI
PRIA
Lokal :
- Tysonitis                     - Parauretritis
- Littritis                                    - Cowperitis

Asendens :
         - Prostatitis              - Vesikulitis
                            - Funikulitis       - Epididimitis
                            - Trigonitis      

WANITA
Lokal :
      - Parauretritis   
      - Bartholinitis  

Asendens :
      - Salpingitis   
      - P.I.D


Kompl. diseminata pd &:

                           - Artritis              
                           - Perikarditis
                           - Miokarditis      
                           - Meningitis
                           - Endokarditis               
                           - Dermatitis
                       


Komplikasi diseminata pd
&:

DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, px. klinis &
px.pembantu (5 tahap) :

Sediaan langsung:
A.      Pengecatan gram
B.      Kultur(biakan)
C.      Tes definitif
D.     Tes beta-laktamase
E.      Tes Thompson

PENGOBATAN
Dianjurkan obat dgn dosis tunggal.
  Penisilin G Prokain akua: 3 - 4,8 juta U + 1 gr probenesid
  Ampisilin 3,5 + 1gr probenesid &
   Amoxicilin 3gr + 1gr probenesid
  Sefalosporin: Seftriakson 250mg i.m., Sefoperazon 0,50-1,00 i.m., Sefiksim 400mg (baru!)
  Spektinomisin: 2 gram i.m.
  Kanamisin 2 gram i.m.
  Tiamfenikol: 2,5-3,5 gram, oral.
  Kuinolon: Ofloksasin 400mg, Siprofloksasin 500mg,oral


Pengobatan Galur NGPP:
Spektinomisin, Kanamisin, Sefalosporin, Ofloksasin, Sefiksim & Tiamfenikol.

Comments

Popular posts from this blog

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid