Skip to main content

Wanita Ideal seperti apa? (Amsal 31:10-31)



“Seorang wanita yang setia, cakap, baik hati, murah hati, suka bekerja keras, takut akan Tuhan dan memiliki kecantikan yang abadi…”

1. Setia dan dapat dipercaya
Amsal 31:10 berkata, “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” Alkitab membandingkan wanita semacam itu dengan permata karena memang wanita semacam ini jarang ada. Salah satu kualitas yang membuatnya sangat jarang dan berharga adalah karena ia dapat dipercaya (trustworthy). Ayat 11 mengatakan bahwa “Hati suaminya percaya kepadanya”, sehingga sang suami tidak perlu kuatir, takut, ataupun curiga terhadapnya.
Adanya kepercayaan ini menyebabkan sang suami dapat bekerja dengan lebih baik dan fokus. Ayat 23 memberitahu kita bahwa “Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.” Rupanya suami wanita ini dikenal sebagai seseorang yang berpengaruh dan dihormati dalam komunitasnya. Ia mampu untuk naik ke posisi yang tinggi akibat bantuan istrinya. Aku pernah mendengar suatu pribahasa yg mengatakan “dibalik setiap pria yang hebat, terdapat seorang wanita yang luar biasa.” Karakter seorang wanita memang dapat menolong seorang suami agar bisa berdampak pada masyarakat luas.

SEBAGAI LAJANG, karakter ‘dapat dipercaya’ ini bisa diaplikasikan dalam dua bidang utama, yaitukata-kata dan pekerjaan. Berusaha menjadi seseorang yang dapat dipercaya. Ini berarti ketika berkata ‘ya’, itu harus benar-benar berarti ‘ya’ – dan ketika berkata ‘tidak’, itu harus benar-benar berarti ‘tidak’ (Matius 5:37).

2. Kebaikan hati
Karakter kedua yang disebut dalam Amsal 31 adalah ‘kebaikan hati’. Ayat 12 mengatakan “ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.” Ini berarti, wanita ini tidak suka bergosip-ria atau menyebarkan rahasia-rahasia memalukan dari suaminya kepada teman-temannya, tetangganya, bahkan anak-anaknya. Ia mendorong suaminya untuk melaksanakan berbagai aspirasi serta mimpinya – dan ia memuji suaminya dengan tulus hati. Ia menggunakan kata-kata yang membangun dan bukan menjatuhkan.
Dikatakan juga bahwa kebaikan-hatinya ini tidak cuma sementara, tapi dilakukan sepanjang hidupnya. Ini jelas merupakan komitmen jangka panjang yang berat, karena perlu dilakukan pada saat suka atau pun duka, dan bukan cuma pada saat sedang mood saja

Wanita Lajang bisa melakukan ini pada teman-teman, keluarga dan rekan kerjanya.

3. Bekerja dengan Sukacita
Karakter ketiga dari wanita di Amsal 31 adalah bahwa ia seorang yang rajin. Ayat 13 berkata, “Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.” Tentu saja ini tidak berarti wanita-wanita jaman sekarang harus menjahit pakaian sendiri. Tapi ayat ini menunjukkan bahwa wanita ini ‘senang bekerja’ dan melayani keluarganya dengan sukacita, bukan dengan keluhan atau sunggut-sungut.

Bagi para Wanita Lajang ini berarti bekerja dengan sepenuh hati di dalam pekerjaan kita, karena pekerjaan atau profesi kita adalah juga pelayanan kita bagi Tuhan (Kolose 3:23-24).

4. Pengorbanan
Ayat 14 mengatakan bahwa wanita ini “serupa dengan kapal-kapal saudagar, yang dari jauh mendatangkan makanannya.” Kalau di jaman sekarang, ini berarti wanita ini tidak puas kalau setiap harinya ia cuma menyiapkan junk food bagi keluarganya. Untuk bisa seperti ini dibutuhkan pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Jaman sekarang kita bisa dengan mudah pergi kemana-mana dengan mobil, motor, becak atau bis. Kalau di jaman dulu, wanita semacam ini mungkin harus bersusah payah berjalan kaki untuk mendapatkan makanan yang terbaik bagi keluarganya. Wanita ini mendapatkan kepuasan emosional lewat kesempatan untuk melayani keluarganya seperti ini.

5. Manajer Keuangan Yang Baik
Amsal 31 juga mengatakan wanita ini adalah seorang manajer keuangan yang baik dan berpikir dengan hati-hati sebelum mengeluarkan uang. “Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya” (ayat 16). Rupanya, ketika wanita ini melihat ada tanah yang bernilai tinggi, ia langsung membelinya untuk investasi jangka panjang. Kalau di jaman sekarang, mungkin ia seorang ahli di bidang real estate.
Dari sini kita lihat, Alkitab tidak mengajarkan pada wanita untuk diam di rumah saja, apalagi jika ia punya waktu, kemampuan dan talenta. Tapi Alkitab juga mengatakan ia harus melihat keluarga sebagai prioritas dan tidak mengorbankan keluarga demi karir. Walaupun mesti diingat, menjadi istri dan ibu pun merupakan suatu karir yang butuh profesionalitas tinggi.
Wanita di Amsal ini merupakan wanita yang aktif, pandai dan jago berbisnis. Tapi ia tidak mengesampingkan keluarganya karena anak-anak dan suaminya memuji wanita ini (ayat 29): “Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.”

6. Murah Hati
Kemurahan-hatinya tidak cuma terbatas dalam keluarganya saja, tapi juga bagi para tetangga, orang-orang miskin atau mereka yang membutuhkan. “Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin” (ayat 20). Mungkin kita dapat mengikuti contohnya dengan cara berusaha memenuhi kebutuhan fisik atau emosional orang lain lewat sumber-sumber yang telah Allah berikan pada kita.

7. Bijaksana
“Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya” (ayat 26). Jadiwanita ini tidak suka bergosip-ria atau mengeluarkan kata-kata yang menjatuhkan orang lain. Ia memahami betapa berkuasanya lidah untuk menghancurkan atau membangun orang lain (Yakobus 3:5; Efesus 4:29).

8. Berpengaruh
Wanita ini adalah ibu yang berpengaruh. Ia ‘mengawasi segala perbuatan rumah tangganya”, dan “makanan kemalasan tidak dimakannya” (ayat 27). Menurutku, memberi dampak pada dunia merupakan salah satu panggilan yang tertinggi dalam hidup kita. Seorang ibu dapat melakukan hal ini dengan cara membesarkan anak-anaknya dengan baik. 

Sebagai Lajang, juga pun dapat berpengaruh pada kehidupan dunia. Tuhan telah menempatkan orang-orang tertentu di dalam hidup kita untuk suatu tujuan tertentu. Ia ingin kita membawa dampak pada kehidupan orang-orang yang telah Ia tempatkan dalam hidup kita.

9. Takut Akan Tuhan
Di atas semuanya, wanita dalam Amsal 31 adalah seorang yang takut akan Tuhan. “Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji” (ayat 30). Ia menyembah Tuhan dan mengasihi Dia. Tak heran wanita ini sukses dalam perannya sebagai istri, ibu rumah tangga, tetangga yang murah hati dan guru yang berpengaruh. Bukan sesuatu yang luar biasa juga kalau ia bisa mengembangkan semua karakter yang disebut di atas. Semuanya merupakan buah dari hubungan pribadinya yang baik dengan Tuhan.

Pertumbuhan dalam pengenalannya akan Tuhan menyebabkan ia juga tampak semakin cantik setiap tahunnya. Itulah sebabnya, Amsal 31 ini merupakan sebuah tantangan seumur hidup, yang dalam prosesnya membutuhkan pembelajaran terus-menerus. Kita mungkin akan sering jatuh, tapi jangan pernah menyerah!

-Jessica Santoso-

Comments

Popular posts from this blog

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid