Skip to main content

Dipersatukan dalam Kristus


Dalam kehidupan ini ada begitu banyak perbedaan yang tak bisa dipungkiri lagi bahwa perbedaan itu membawa kita kepada suatu keterpisahan satu dengan yang lain. Apapun perbedaan itu, entah tingkat ekonomi yang berbeda, tingkat pendidikan, atau apapun itu bisa membuat kita terpisah satu dengan yang lain. Tanpa kita sadari kita sendirilah yang telah membuat jurang pemisah antara yang satu dengan yang lain dengan bertitik tolak pada perbedaan itu.

Dalam lingkungan gereja pun perbedaan itu tetap ada. Bukan hanya dalam lingkungan masyarakat saja kita bisa membanding-bandingkan tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan seseorang. Dalam gerejapun seperti itu. Padahal kita tidak pernah diajari untuk membeda – bedakan satu dengan yang lain. Kita semua diciptakan oleh Tuhan. Tidak ada Pencipta selain Allah. Jika kita merasa bahwa kita cukup sempurna untuk membandingkan diri kita dengan yang lain maka kita harus ingat tentang Allah yang adalah Sempurna. Tidak ada yang Sempurna selain Allah. Jadi pantaskah kita membanding – bandingkan segala perbedaan yang ada?

Perbedaan dalam gereja juga nyata ketika ada yang menyinggung perbedaan golongan gereja. Kebanyakan jemaat sering mencela anggota gereja yang satu dengan yang lain. Perbedaan denominasi dan perbedaan doktrin menjadi alasan untuk tidak menjadi satu. Bagi jemaat yang belum mengerti, mereka akan saling mencela dan lebih membenarkan gereja mereka daripada gereja yang lain. Ini adalah masalah klasik yang sering kita hadapi.

Saudara, Kristus tidak pernah terbagi – bagi. Surga bukan hanya milik satu golongan gereja tertentu. Surga adalah tempat bagi mereka yang bersedia percaya pada Kristus. Mengaku dengan mulut dan hati mereka bahwa Yesus Kristus adalah satu – satunya Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan kita. Jadi bukan hanya milik golongan gereja tertentu. Apakah artinya perbedaan dalam gaya pujian dan penyembahan kepada Tuhan kalau ternyata dalam hati kita Kristus tidak ada? Apapun gaya pujian dan penyembahan kita, Tuhan melihat jauh pada kedalaman hati kita. Jika manusia melihat apa yang kelihatan, maka Tuhan Allah melihat hati kita. Hati yang mau menyembah kepada Tuhan dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan, itulah menyenangkan-Nya.

Kristus adalah Allah yang telah mempersatukan kita. Tak ada lagi perbedaan yang bisa memisahkan kita satu dengan yang lain. Baik orang yang bersunat ataupun tidak, bagi orang Yahudi maupun non-Yahudi, baik orang kaya ataupun orang miskin, kita semua telah dipersatukan oleh Allah melalui Yesus Kristus. Kristus bukan milik denominasi gereja tertentu. Kristus adalah milik mereka yang mau menerima Dia masuk dalam kehidupannya. Hubungan pribadi kita dengan Tuhan Yesus tidak ditentukan oleh gereja dimana kita bersekutu bersama orang percaya lainnya. Kepastian keselamatan kita tidak bergantung kepada gereja kita. Itu semuanya adalah pilihan hidup kita. Apakah kita mau menerima Yesus Kristus sebagai satu – satunya Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan kita. Jika Anda memilih untuk tidak menerima Kristus, itu tidak akan membuat Dia menjadi tidak ada. Allah akan tetap ada. Tinggal bagaimana kita mau memilih hidup kita untuk bisa menerima Dia dalam kehidupan kita dan membawa kemuliaan bagiNya.

Demikianlah tidak ada lagi perbedaan – perbedaan sebab Kristus adalah damai sejahtera yang telah mempersatukan kita yang telah meniadakan perbedaan – perbedaan itu (Efesus 2 : 11 – 13). Dengan matiNya sebagai manusia di kayu salib Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru didalam diriNya dan pada salib itu Ia melenyapkan perseturuan yang ada (Efesus 2 : 14 – 16).

Biarlah apa yang telah Yesus perbuat bisa menjadi bagian kita asalkan kita mau menerima Dia masuk dalam kehidupan kita. Kita menjadi manusia yang baru yang tidak memandang perbedaan – perbedaan yang ada tapi mau menjadikan perbedaan itu sebagai hal yang menyempurnakan dalam Kristus yang telah menyatukan kita tanpa memandang perbedaan – perbedaan itu.

Kristus memberkati kita semua.

Comments

  1. mantap dech tulisannya k, pas2 lagi cari bhan share tentang ini..
    thanks bgt ya k,
    slam knal ya k btw k playanannya dmana?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid