Skip to main content

Tugas Mata : Ambliopia *belajar lagi

Sebenarnya, gw dapet tugas ini gara-gara waktu itu gk ikut pengobatan gratis jadinya dikasih tugas bikin refarat tentang ambliopia. gw sih rada2 mmmm.. kok bikin refarat lagi sih, padahal sebelumnya gw udah dikasi tugas bikin refarat yang menurut gw gk pantas gw bahas.. hahah saking susahnya *menurut gw*. tapi gw pikir kalo emang Tuhan mau gw bikin ini pasti Dia ijinkan hal ini untuk terjadi. oklah Tuhan.. i'll do what You want me to do. maka jadilah kehendakMu..


BAB I
PENDAHULUAN

Sebagian besar masyarakat kita menganggap solusi bagi pandangan kabur adalah : Kacamata. Tentu saja hal ini tidak sepenuhnya salah, sebagian besar kasus pandangan kabur memang bisa diperbaiki dan dikoreksi menggunakan kacamata.
Tentu saja ada kasus-kasus dimana koreksinya bukan menggunakan kaca mata, contohnya katarak, retinopathy dan sebab-sebab lainnya. Masyarakat cenderung mudah diberi pemahaman tentang hal ini karena memang ada cacar anatomis yang terdapat pada mata. Namun tahukah anda bahwa terdapat suatu kelainan dimana pada mata tidak ditemukan kelainan tapi pandangan kabur yang timbul tidak dapat dikoreksi? Nama kelainan tersebut adalah ambliopia (mata malas).
Ambliopia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena menyebabkan penderitaan seumur hidup. Usaha-usaha untuk mengatasinya memerlukan biaya yang besar, kedisiplinan yang tinggi baik pasien maupun dokter dan membutuhkan waktu yang panjang.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Ambliopia adalah kurangnya tajam penglihatan akibat perkembangan abnormal pada area visual di otak yang disebabkan kurangnya rangsangan visual selama perkembangan visual dini. Kurangnya rangsangan visual dini ini didapatkan pada kasus-kasus seperti strabismus, katarak sejak lahir, kelainan refraksi yang berat pada satu atau dua mata (yang tidak segera dikoreksi dengan kacamata), kekeruhan pada kornea dan badan kaca.1 Keadaan ini menyebabkan tajam penglihatan yang tidak optimal tanpa adanya kelainan organik dan tidak dapat lagi dikoreksi.3 Keadaan ini juga dikenal dengan istilah lazy eye atau “mata malas”.
Bila salah satu mata memiliki tajam penglihatan yang baik sedangkan mata yang lainnya tidak, maka mata dengan tajam penglihatan yang lebih buruk akan mengalami ambliopia. Umumnya hanya satu mata yang mengalami ambliopia, namun tidak menutup kemungkinan gangguan ini bisa terjadi pada dua mata sekaligus.4
Ambliopia sering ditemukan dan dapat mengenai 2 hingga 3 orang dari 100 pasien. Masa terapi ambliopia yang paling baik adalah selama masa bayi dan awal masa anak-anak.4




B. Penyebab Ambliopia
Ambliopia disebabkan tidak berkembangnya otak yang mengolah data visual, tidak berkembangnya otak ini biasanya disebabkan tidak adekuatnya rangsang visual pada masa perkembangan otak.3
Bayi yang baru lahir sudah memiliki kemampuan untuk melihat dan selama beberapa tahun awal masa anak-anak sistem penglihatan ini berkembang dengan pesat seiring dengan peningkatan tajam penglihatan.4
Jika seorang anak tidak mampu menggunakan matanya dengan normal, maka tajam penglihatannya pun tidak berkembang dengan baik dan bahkan mengalami penurunan. Dalam kurun waktu 9 tahun awal kehidupan, sistem penglihatan telah berkembang secara maksimal dan umumnya tidak dapat dirubah lagi.4
Dengan demikian, perkembangan penglihatan pada kedua mata sangatlah penting untuk mencapai tajam penglihatan yang normal. Seseorang yang menderita ambliopia pada salah satu matanya kemungkinan mengalami dua kali kehilangan penglihatan pada mata sebelahnya karena trauma.4
Jika pada suatu masa, tajam penglihatan pada salah satu mata memburuk akibat kecelakaan atau penyakit, maka sangatlah penting agar mata sebelahnya memiliki tajam penglihatan yang normal. Oleh sebab itu, ambliopia harus dideteksi dan diterapi sedini mungkin.4
Secara umum, ambliopia disebabkan oleh berbagai macam kondisi yang mempengaruhi perkembangan penglihatan. Umumnya kondisi ini bersifat diturunkan. Ada 3 penyebab utama ambliopia :
1. Strabismus
Ambliopia umumnya muncul pada mata yang mengalami strabismus. Strabismus terjadi untuk menghindari penglihatan ganda oleh anak tersebut. Anak juga biasanya lebih senang memakai mata sebelahnya dengan tajam penglihatan yang lebih baik. Mata yang strabismus adalah mata dengan tajam penglihatan yang lebih buruk.
2. Kelainan refraksi yang tidak seimbang antar kedua mata
Kelainan tajam penglihatan bisa diatasi dengan kaca mata. Namun, ambliopia bisa muncul bila salah satu mata tidak fokus oleh karena ukuran minus, plus, atau silinder yang lebih besar bila dibandingkan dengan mata sebelahnya.
Ambliopia juga bisa muncul pada dua mata sekaligus bila tajam penglihatan pada kedua mata sangat buruk. Keadaan ini muncul pada penderita minus, plus, atau silinder tinggi.
3. Kekeruhan pada jaringan mata yang normalnya jernih.
Katarak (kekeruhan pada lensa mata) dapat menimbulkan ambliopia. Setiap kondisi yang mencegah masuknya bayangan objek ke dalam mata bisa menyebabkan ambliopia. Keadaan ini adalah penyebab ambliopia yang paling buruk.

C. Klasifikasi Ambliopia
1. Ambliopia Fungsional
Suatu keadaan dimana secara anatomis tidak didapatkan kelainan pada masing-masing mata, tetapi didapati gangguan penglihatan binokuler.
2. Ambliopia Strabismik
Ambliopia yang disebabkan oleh adanya strabismus pada anak sebelum penglihatan berkembang sempurna.
3. Ambliopiarefraktif
Ambliopia anisometropik : ambliopia yang disebabkan perbedaan refraksi yang besar pada kedua mata (>2,5 D)
Ambliopia ametropik : ambliopia yang disebabkan kelainan refraksi (Miopi, hipermetropi, astigmatisma) yang begitu besar yang tidak dikoreksi.
4. Ambliopia ex anopsia (sensorik)
Ambliopia yang terjadi akibat penglihatan terganggu saat perkembangan penglihatan bayi. Misalnya pada katarak kongenital, ptosis, kekeruhan kornea sejak lahir.
5. Ambliopia toksik/intoksikasi
Ambliopia yang terjadi karena tembakau, obat-obatan, maupun minuman keras yang mengandung metil alcohol.
6. Ambliopia hysteria
Ambliopia yang terjadi akibat hysteria.

D. Diagnosis
Mendiagnosis ambliopia tidaklah mudah. Seorang anak mungkin tidak menyadari memiliki mata yang lebih lemah atau mata yang lebih tajam penglihatannya. Orang tua umumnya juga tidak menyadari adanya kelainan mata pada anaknya, kecuali strabismus atau tampak kelainan mata lain pada anaknya.
Ambliopia dapat dideteksi dengan menemukan perbedaan tajam penglihatan antara kedua mata atau ditemukan tajam penglihatan yang sangat buruk pada kedua mata. Karena memeriksa tajam penglihatan pada anak-anak yang lebih kecil sangat sulit, dokter mata dapat menilai tajam penglihatan anak-anak ini dengan melihat reaksi bayi mengikuti suatu benda. Pemeriksaan dilakukan pada masing-masing mata yang ditutup secara bergantian (patch).
Jika salah satu mata ambliopia dan mata yang tajam baik ditutup, maka bayi akan memberikan reaksi berupa mengintip dari balik patch, berusaha membuka patch atau menangis.
Tajam penglihatan yang lebih buruk pada salah satu mata tidak selalu berarti anak menderita ambliopia. Seringkali, tajam penglihatan ini masih bisa diatasi dengan memberikan kacamata pada anak tersebut.
Dokter mata juga akan memeriksa mata anak secara seksama untuk melihat kelainan mata lain yang menurunkan tajam penglihatannya.

Contoh kelainan mata ini adalah :
1. Katarak
2. Inflamasi
3. Tumor
4. Kelainan bagian dalam mata (retina, saraf mata, dll)

E. Pencegahan
Untuk mencegah timbulnya ambliopia antara lain melalui pendidikan baik orang tua, guru, dokter anak, dokter keluarga untuk melakukan skrinning di kelompok bermain atau taman kanak-kanak. Orang tua diajarkan untuk mewaspadai tingkah laku anak di rumah saat memandang suatu objek seperti TV dan membaca.
Bila terdapat 5 M yaitu memicingkan mata, ‘merem’, memiringkan kepala, maju-maju mendekati objek yang dilihat dan melotot maka dapat dipastikan anak telah menderita kelainan pada penglihatannya dan diharapkan orang-tua cepat tanggap dan langsung membawa anaknya berobat ke dokter mata.
Skrinning rutin pada bayi dan anak terutama yang menderita kelainan okuler dengan oftalmoskop untuk melihat apakah ada kekeruhan. Anak usia dibawah 6 tahun yang menghubungi dokter mata karena penyakit lain yang tidak berhubungan dengan virus seyogyanya dilakukan pemeriksaan refraksi dengan siklopegi, karena terkadang dijumpai anisometropia dengan pemberian kacamata atau lensa kontak.

F. Pengobatan
Deteksi dini dan pengobatan dini sangat penting pada kasus ambliopia. Prinsip pengobatan ambliopia adalah membuat bayangan yang terbentuk di retina menjadi jelas dan melakukan koreksi dominasi mata. Untuk membuat bayangan di retina menjadi jelas dapat dilakukan koreksi kaca mata pada kelainan refraksi, pengangkatan lensa yang keruh pada kasus katarak, operasi meluruskan mata pada kasus strabismus, dan tindakan-tindakan lain yang disesuaikan penyebab terjadinya ambliopia. Koreksi dominasi mata dapat dilakukan dengan menutup mata yang sehat sementara waktu atau mengaburkan mata yang sehat dengan obat tetes mata, dengan tujuan memaksa/melatih mata ambliopia untuk melihat.


BAB III
PENUTUP

Ambliopia adalah kurangnya tajam penglihatan akibat perkembangan abnormal pada area visual di otak yang disebabkan kurangnya rangsangan visual selama perkembangan visual dini. Kurangnya rangsangan visual dini ini didapatkan pada kasus-kasus seperti strabismua, katarak sejak lahir, kelainan refraksi yang berat pada satu atau dua mata (yang tidak segera dikoreksi dengan kaca mata), kekeruhan pada kornea dan badan kaca. Bila kondisi di atas didapatkan pada tahun pertama kehidupan (periode kritis dalam perkembangan visual), sangat memungkinkan terjadinya ambliopia.
Ambliopia masih dapat terjadi pada anak-anak sampai umur 7-8 tahun bila didapatkan kondisi di atas selama pertumbuhan. Lebih dini pengobatan ambliopia akan didapatkan hasil yang lebih baik. Pengobatan ambliopia sebaiknya dilakukan sebelum anak mencapai usia 8 tahun.
Deteksi dini dan pengobatan dini sangat penting pada kasus ambliopia. Prinsip pengobatan ambliopia adalah membuat bayangan yang terbentuk di retina menjadi jelas dan melakukan koreksi dominasi mata. Untuk membuat bayangan di retina menjadi jelas dapat dilakukan koreksi kaca mata pada kelainan refraksi, pengangkatan lensa yang keruh pada kasus katarak, operasi meluruskan mata pada kasus strabismus, dan tindakan-tindakan lain yang disesuaikan penyebab terjadinya ambliopia. Koreksi dominasi mata dapat dilakukan dengan menutup mata yang sehat sementara waktu atau mengaburkan mata yang sehat dengan obat tetes mata, dengan tujuan memaksa/melatih mata ambliopia untuk melihat.


Semoga bermanfaat ya temantemin :)

Comments

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid