Dalam kehamilan selalu terjadi perubahan – perubahan dalam system kardiovaskuler yang biasanya masih dalam batas-batas fisiologik, terutama disebabkan oleh :
Hidremia dalam kehamilan, yang sudah mulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34 minggu.
Uterus gravidarum yang makin membesar, mendorang diafragma ke atas, ke kiri, dan ke depan, sehingga pembuluh – pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
Penyakit Jantung dapat dijumpai pada wanita, baik yang tidak hamil maupun yang hamil. Angka kematian ibu oleh karena menderita penyakit jantung kira-kira 1-2 %, sedangkan angka kematian pada ibu hamil lebih tinggi lagi yaitu kira-kira 1-4 %.
Jenis-jenis penyakit jantung dalam kehamilan, antara lain :
- Penyakit jantung rematik à terbanyak
( kelainan katub mitral > 90 % )
- Penyakit jantung congenital
- Penyakit otot jantung
Perubahan volume darah yang ditemukan pada penderita penyakit jantung :
Oligositemik-hipoplasmik-hipovolemia
Polisitemik-hiperplasmik-hipervolemia
Polisitemik-normoplasmik
Klasifikasi / Grade Penyakit jantung dalam kehamilan à sifatnya fungsional
I. Penderita penyakit jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik sehari-hari à tidak ada keluhan dalam melakukan kegiatan biasa..
II. Penderita penyakit jantung dengan sedikit pembatasan aktivitas fisik sehari-hari à lelah kalau melakukan aktivitas biasa.
III. Penderita penyakit jantung dengan banyak pembatasan aktivitas fisik à timbul keluhan ( sesak nafas ) kalau melakukan aktivitas fisik yang ringan
IV. Penderita penyakit jantung yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun tanpa menimbulkan keluhan à dalam keadaan istirahat juga timbul sesak nafas.
Evaluasi Penderita
Ø Anamnesis
- Gejala – gejala klinis
- Komplikasi yang timbul
Ø Pemeriksaan fisik
- Kelainan pada wajah, jari kulit
- TD, nadi, pembesaran jantung, JVP, apex cordis , thrill, dan bunyi jantung ( murmur systole / diastole, irama gallop )
Ø Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium rutin
- EKG
- Phonokardiogram
- Ekhokardiografi
- Kultur tenggorok, C-K reaktif protein, kultur darah, dll.
►Diagnosa
Apabila terdapat salah satu criteria di bawah ini ( Burwell dan Metcalfe ) :
- Bising diastolic, presistolik, atau terus menerus
- Penbesaran jantung yang jelas ( thorax photo )
- Bising jantung yang nyaring terutama kalau disertai thrill
- Aritmia yang berat
Bila ditemukan fibrilasi à prognosisnya jelek.
Penanganan
Hindari kenaikan berat badan
Hindari dan obati infeksi saluran pernafasan
Segera atasi apabila terdapat anemia
Saat yang paling berbahaya adalah pada :
- Kehamilan 32-34 minggu
- Kala II persalinan
- Post partum
Penanganan yang penting adalah :
a. Kerja sama dengan Bagian Kardiologi, Interna, Anestesi, dan Obsgin.
b. Kelas I dan II dapat meneruskan kehamilan sampai aterm, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
- Cukup istirahat ( malam 10 jam, ½ jam setiap kali setelah makan )
- Hindari ISPA
- Waspada dini terjadinya kegagalan jantung
- MRS 2 minggu sebelum persalinan
c. Kelas III dan IV
Bila hamil :
1. Akhiri kehamilan ( konseling )
2. Teruskan ( monitoring ekstra ketat ) à bed rest total dan posisi setengah duduk.
d. Kelas III : Rawat di RS selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
e. Kelas IV :
- Tidak boleh hamil.
- Kalau terlanjur hamil à usahakan persalinan pervaginam.
Pengawasan nifas
- Dirawat di RS sekurang-kurangnya 14 hari post partum
- Mobilisasi bertahap
- Antibiotik profilaksis à menghindari endokarditis
- Konsling prakonsepsi
- Asuhan antenatal
- Kontrasepsi
Hidremia dalam kehamilan, yang sudah mulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34 minggu.
Uterus gravidarum yang makin membesar, mendorang diafragma ke atas, ke kiri, dan ke depan, sehingga pembuluh – pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
Penyakit Jantung dapat dijumpai pada wanita, baik yang tidak hamil maupun yang hamil. Angka kematian ibu oleh karena menderita penyakit jantung kira-kira 1-2 %, sedangkan angka kematian pada ibu hamil lebih tinggi lagi yaitu kira-kira 1-4 %.
Jenis-jenis penyakit jantung dalam kehamilan, antara lain :
- Penyakit jantung rematik à terbanyak
( kelainan katub mitral > 90 % )
- Penyakit jantung congenital
- Penyakit otot jantung
Perubahan volume darah yang ditemukan pada penderita penyakit jantung :
Oligositemik-hipoplasmik-hipovolemia
Polisitemik-hiperplasmik-hipervolemia
Polisitemik-normoplasmik
Klasifikasi / Grade Penyakit jantung dalam kehamilan à sifatnya fungsional
I. Penderita penyakit jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik sehari-hari à tidak ada keluhan dalam melakukan kegiatan biasa..
II. Penderita penyakit jantung dengan sedikit pembatasan aktivitas fisik sehari-hari à lelah kalau melakukan aktivitas biasa.
III. Penderita penyakit jantung dengan banyak pembatasan aktivitas fisik à timbul keluhan ( sesak nafas ) kalau melakukan aktivitas fisik yang ringan
IV. Penderita penyakit jantung yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun tanpa menimbulkan keluhan à dalam keadaan istirahat juga timbul sesak nafas.
Evaluasi Penderita
Ø Anamnesis
- Gejala – gejala klinis
- Komplikasi yang timbul
Ø Pemeriksaan fisik
- Kelainan pada wajah, jari kulit
- TD, nadi, pembesaran jantung, JVP, apex cordis , thrill, dan bunyi jantung ( murmur systole / diastole, irama gallop )
Ø Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium rutin
- EKG
- Phonokardiogram
- Ekhokardiografi
- Kultur tenggorok, C-K reaktif protein, kultur darah, dll.
►Diagnosa
Apabila terdapat salah satu criteria di bawah ini ( Burwell dan Metcalfe ) :
- Bising diastolic, presistolik, atau terus menerus
- Penbesaran jantung yang jelas ( thorax photo )
- Bising jantung yang nyaring terutama kalau disertai thrill
- Aritmia yang berat
Bila ditemukan fibrilasi à prognosisnya jelek.
Penanganan
Hindari kenaikan berat badan
Hindari dan obati infeksi saluran pernafasan
Segera atasi apabila terdapat anemia
Saat yang paling berbahaya adalah pada :
- Kehamilan 32-34 minggu
- Kala II persalinan
- Post partum
Penanganan yang penting adalah :
a. Kerja sama dengan Bagian Kardiologi, Interna, Anestesi, dan Obsgin.
b. Kelas I dan II dapat meneruskan kehamilan sampai aterm, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
- Cukup istirahat ( malam 10 jam, ½ jam setiap kali setelah makan )
- Hindari ISPA
- Waspada dini terjadinya kegagalan jantung
- MRS 2 minggu sebelum persalinan
c. Kelas III dan IV
Bila hamil :
1. Akhiri kehamilan ( konseling )
2. Teruskan ( monitoring ekstra ketat ) à bed rest total dan posisi setengah duduk.
d. Kelas III : Rawat di RS selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
e. Kelas IV :
- Tidak boleh hamil.
- Kalau terlanjur hamil à usahakan persalinan pervaginam.
Pengawasan nifas
- Dirawat di RS sekurang-kurangnya 14 hari post partum
- Mobilisasi bertahap
- Antibiotik profilaksis à menghindari endokarditis
- Konsling prakonsepsi
- Asuhan antenatal
- Kontrasepsi
Comments
Post a Comment