Obstetri dan ginekologi sosial (ObsGinSos)
WHO à Obstetri Sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara proses reproduksi dan lingkungannya, terutama lingkungan sosial.
Obstetri Ginekologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara alat dan fungsi reproduksi dan lingkungannya, terutama lingkungan sosial
Ciri-Ciri ObGinSos
- Ilmu ini berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan bioteknologi serta sosioekonomi dan budaya masyarakat.
- Ciri keprofesiannya adalah penguasaan kompetensi Epidemiologi Klinik, Etika, dan Manajerial.
- Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi perempuan, dan mempersiapkan generasi penerus (SDM) yang baik, dalam rangka melestarikan umat manusia.
- Sasarannya adalah semua perempuan dalam pengertian seutuhnya, bukan sekedar bebas dari kelainan alat dan fungsi reproduksi saja.
- Cara pendekatannya bersifat Life Cycle Approach.
- Tolak ukur keberhasilannya adalah morbiditas/mortalitas ibu dan anak, harapan hidup dan quality of life (QOL).
- Pengampu ilmu ini adalah SpOG yang menguasai ilmu/bioteknologi dan ketrampilan Obstetri dan Ginekologi yang baku, etika yang baik, ditambah dengan penguasaan ilmu pendukung lainnya, khususnya ilmu humaniora, termasuk di dalamnya penghayatan tentang kesetaraan gender dan hak asasi reproduksi perempuan yang sesuai dengan martabat dan budaya bangsa.
“Kesehatan Reproduksi” à Ilmu yang mempelajari alat dan fungsi reproduksi, baik pada laki-laki maupun perempuan, yang merupakan bagian integral dari sistem tubuh manusia lainnya, serta hubungannya secara timbal balik dengan lingkungannya
SISTEM RUJUKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Pengertian konseptual
Sistem rujukan adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul, baik secara horizontal maupun vertikal, baik untuk kegiatan pengiriman penderita, pendidikan, maupun penelitian.
Pengertian operasional
Sistem rujukan merupakan suatu tatanan, dimana berbagai komponen dalam jaringan pelayanan kesehatan reproduksi dapat berinteraksi dua arah timbal balik, antara bidan di desa, bidan dan dokter puskesmas di pelayanan kesehatan dasar, dengan para dokter spesialis di RS kabupaten, untuk mencapai rasionalisasi penggunaan sumber daya kesehatan dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir, melalui penanganan ibu resiko tinggi dan gawat darurat obstetri, secara profesional, efisien, efektif, rasional, dan relevan. Dalam sistem rujukan, sarana/prasarana alat yang berteknologi canggih, dipusatkan pada satu tempat, yaitu RS kabupaten atau RS provinsi.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (1982) dinyatakan bahwa rujukan upaya kesehatan ini terdiri dari:
- Rujukan Kesehatan (Health Refferal): terutama berkaitan dengan upaya pencegahan berupa bantuan teknologi, sarana atau operasional.
- Rujukan Medik (Medical Refferal): berupa rujukan pelayanan, meliputi penyembuhan dan pemulihan kasus spesialistik/subspesialistik.
Sistem Rujukan Terpadu
- Pelayanan kesehatan berbasis resiko berbasis keluarga
- Rujukan terencana
Comments
Post a Comment