Skip to main content

Topi Merah vs Topi Putih

Ada 2 topi putih dan 3 topi merah. Di aduk, kemudian diletakkan dikepala tiga orang profesor satu per satu. Ketiga profesor duduk berurutan ke belakang. Profesor I tidak dapat melihat kepala profesor II dan profesor III. Profesor II hanya melihat kepala profesor I. Sedangkan profesor III dapat melihat kepala profesor I dan kepala profesor II.
Ketiga profesor ditanya warna topi yang diletakkan pada kepala masing-masing. Pertanyaan dimulai dari profesor III. Jawabannya tidak tahu. Kemudian pada profesor II jawabannya tidak tahu juga. Setelah itu profesor I yang tidak melihat kepala profesor yang lain menjawab dengan pasti bahwa topi pada kepalanya berwarna merah.
Pertanyaannya, bagaimana caranya?

Comments

  1. "2 topi putih dan 3 topi merah", kalo sesuai teori dan praktek pencampuran warna, pastilah hasilnya warna merah -_-"

    seperti itulah cara si profesor I mengetahuinya.......

    ReplyDelete
  2. Bisa.

    Asumsikan prof 1 pake wrna putih.

    Prof 3 bilang ga tau krn dia liat prof 2 pake warna merah dan prof 1 pake warna putih. jadi dia ada kemungkinan pake topi merah or putih.

    Prof 2 bilang ga tau krn prof 3 bilang ga tau dan dia liat prof 1 pake warna putih. karena klo dia warna putih juga, maka prof 3 tidak mungkin bilang tidak tahu. jadi prof 2 pasti pake warna putih.

    Sehingga prof 1 pasti tau pake warna merah.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid