Skip to main content

General Medical Check Up



Menyayangi tubuh yang diberikan Tuhan, tercermin dari kesehatan yang Anda jaga. Seringkali orang baru menyadari arti kesehatan ketika sedang sakit dan kesibukan sehari-hari sering membuat kita melupakan langkah dasar yang penting bagi keseahtan yakni melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (general medical check up) secara rutin.

Apa yang dimaksud dengan GMC?
GMC (General Medical Check Up) merupakan pemeriksaan minimal lengkap, yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit.


Apa tujuan melakukan GMC?
1. Mencegah berkembangnya penyakit
2. Melakukan pengobatan segera
3. Mencegah/menunda komplikasi
4. Memperpanjang usia produktif
5. Meningkatkan kualitas hidup
6. Memperpanjang usia harapan hidup
7. Menghemat biaya pengobatan

Penyakit apa yang bisa dideteksi dengan GMC?
Ada penyakit yang bisa dideteksi secara langsung dengan GMC, adapula yang tidak langsung.
1. Penyakit yang dapat langsung didteteksi dengan GMC adalah hipertensi, diabetes mellitus, kelainan lemak darah, penyakit darah (anemia, kanker darah), penyakit hati (hepatitis, sirosis, kanker hati), penyakit ginjal (infeksi, kebocoran ginjal, gagal ginjal), penyakit rematik asam urat, penyakit paru, penyakit jantung koroner.
2. Untuk penyakit yang tidak langsung terdeteksi, maka GMC merupakan langkah awal menuju ke arah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga.

Kapan Anda harus melakukan GMC?
1. Sesuai dengan saran dokter keluarga Anda
2. Bila ada dugaan penyakit yang diturunkan
3. Bila ada dugaan penyakit potensial menular
4. Bula Anda sudah berusia 40 tahun, sesuai kebutuhan.

Apa yang dilakukan setelah menerima hasil GMC?1. Bila hasilnya normal, kita wajib bersyukur kepada Tuhan dan tetap mempertahankan pola hidup sehat yang telah dijalani.
2. Bila ada kelainan dan diagnosis sudah ditegakkan, tidak perlu panik. GMC merupakan informasi awal dari penyakit kita, sehingga penyakit masih dalam stadium ini.
3. Bila ditemukan kelainan tetapi diagnosis belum tegak, maka diperlukan tambahan untuk diagnosis yang lebih pasti.

Comments

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid