Skip to main content

A funny story behind Tsunami

Sekitar 4 tahun yang lalu, di Manado juga terkena isu adanya tsunami. Hari sudah malam. Saat itu saya dan adik saya, Holly sedang berada dalam perjalanan dari Tondano menuju ke Manado (1,5 jam perjalanan dengan mobil). Dalam perjalanan, kami sempat beberapa kali hampir mengalami kecelakaan dan kami tidak tahu mengapa. Padahal sebelum berangkat, kami berdoa terlebih dahulu.

Sesampainya di Manado (Winangun, red), terlihat tidak seperti biasanya. Banyak sekali orang yang berada di luar rumah dan berhamburan di jalanan. Kami berdua sungguh sangat heran. Jalanan juga sangat macet dan kami hampir tidak bergerak. Kami sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai ada orang yang berbaik hati mengatakan pada kami, "Gak usah kesana dek, dibawah sana ada tsunami". Saya dan adik saya langsung kaget. Tsunami? Whaaaat??? Tumben dia menjenguk Manado. Hehehehe :) Kami berdua mencoba menggunakan handphone untuk menghubungi keluarga dan kerabat yang lain. Tapi tidak bisa. Mungkin saja error providernya.

Kos-kosan saya sangat dekat dengan daerah pantai. Kira-kira 25m dari pantai. Orang saya kalo keluar kamar langsung melihat pantai :) Saya langsung berpikir bagaimana keadaan kos ya? Saya dan adik saya tidak diizinkan ke daerah pantai. Mulai Opa, Om, sama Papa saya akhirnya bisa menelepon saya dan adik saya. Saya tidak diizinkan balik ke kos sama Opa. Saya berpikir, kok Opa takut sih? Kalopun saya meninggal dunia saat itu, toh saya pasti masuk Surga. Ingin sekali melawan Opa tapi daripada nyakitin hati opa, ya sudahlah. Papa nelpon cuman nanya keadaan kami berdua saja dan keadaan kota Manado. Dia penasaran, tsunaminya jadi datang gak ya :p

Yang menarik buat saya adalah percakapan saya dengan Om saya. Ohiya, Om saya tinggal di Bunaken. Jadi saya rada-rada lebih panik kalau terima telepon dari dia. Yang pasti kalau dia menelepon, dia dalam keadaan baik-baik saja.

Om : Ci, ada dimana sekarang?
Saya : Lagi di jalan Om. Om lagi baik-baik saja kan?
O : Ohiya, Om lagi baik-baik saja. Cici lagi sama siapa?
S : Sama holly, Om.
O : Kalian berdua lagi di Manado?
S : Iya, Om. Tapi gak boleh ke kos sama Opa.
O : Ah, Opa pasti ketakutan kalau kalian berdua bisa kena tsunami
S : he-eh
O : Padahal kita kan gak usah takut. Percaya aja sama Tuhan Yesus. Toh, kalau mati pasti masuk surga.
(Saya senang dengan pernyataan Om saya. Setidaknya sedikit melegakan).
S : iya, iya Om
O : Jadi gak usah takut ya kalian berdua.
S : Iya, Om. Ngomong-ngomong, Om lagi dimana sekarang?
O : Di atas pohon
Langsung saja saya dang adik saya tertawa terpingkal-pingkal :D

Comments

  1. hahahahaha.aduuh pa om dang... ternyata.... hahahahah

    ReplyDelete
  2. iyo kak... lucu skali waktu itu.. suasana tsunami jadi tidak berasa :D

    ReplyDelete
  3. asli gokil keren tu nn pe om hehehe

    ReplyDelete
  4. hehehe... memang qwa tatawa tangisi ngisi qt deng ta p ad :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid