Skip to main content

Desa Bohong vs Desa Jujur

Ada 2 desa, desa bohong dan desa jujur. Di desa bohong semua orang selalu bohong tidak pernah jujur; di desa jujur semua orang selalu jujur dan tidak pernah bohong. Suatu saat anda hendak pergi ke desa jujur. Saat tiba dipersimpangan jalan, anda tidak tahu anda harus belok kiri atau kanan untuk bisa sampai ke desa jujur. Tapi disitu ada seseorang yang anda tidak tahu dia berasal dari desa bohong atau desa jujur. Anda diberi kesempatan untuk bertanya kepada orang tersebut 1 pertanyaan saja sehingga anda bisa sampai ke desa jujur.

Ingat:
1. Anda tidak tahu orang ini dari desa jujur atau desa bohong.
2. Di desa jujur semua orang jujur dan tidak pernah bohong. Di desa bohong semua orang bohong tidak pernah jujur..
3. Anda hanya diberikan 1 kesempatan untuk bertanya 1 pertanyaan saja yang bisa membawa Anda sampai ke desa jujur.

Be smart and keep thinking :)

Comments

  1. kalo kita tanya... ngana pe desa dimana?
    kan kalo dia dari desa jujur dia mo jujur bilang kong tunjung dia dari desa jujur.. sementara kalo dia dari desa bohong, dia mo badusta trus dia bilang kong tunjung desa jujur... :)

    CMIIAW again

    ReplyDelete
  2. "jalan mana yang harus saya lewati agar saya dapat sampai ke desa kamu?"

    kalo dia dari desa bohong, dia pasti akan menunjuk arah ke desa jujur, dan kalo dia dari desa jujur, dia tentu saja akan jujur dan menunjukan arah ke desa jujur, jadi tetap akan sampai ke desa jujur.......

    ReplyDelete
  3. kalo tanya dimana mungkin si orang itu masih akan menjawab dengan kata (misalnya dia akan mengatakan desa jujur atau desa bohong).. tapi kalo disuruh tunjuk ke arah desanya dengan bertanya : "Desa Bapak/Ibu sebelah mana?" pasti dia akan menunjuk dengan alasan seperti yang disebutkan..
    heheheh :) nice nice...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid