Skip to main content

We Have Been Created To Worship


            Manusia diciptakan Allah pada hari ke-enam sebagai puncak dari semua karya Allah dalam rangka memperlihatkan kemuliaanNya. Setelah semuanya siap (sandang, pangan dan papan), maka Allah menciptakan manusia dan menempatkannya dalam Taman Eden. Hal menarik yang dapat diperhatikan di sini ialah Allah menciptakan kita segambar (tselem) dan serupa (demut) dengan Allah. For what purpose?
            Kita diciptakan untuk memenuhi tujuan dan rencana Allah dalam dunia ini. Setiap kita terpanggil untuk ikut dalam rencanaNya dan bukan rencana kita. Hal ini penting untuk diingat!!! Allah tidak peduli dengan rencana yang kita miliki. Dia peduli dengan rencana yang telah direncanakanNya. Ingat ketika kita merencanakan sesuatu dan berdoa?? Apakah qta langsung mendapat jawaban ya? Tentu saja tidak. Jawaban yang kita peroleh ialah ya, tidak atau tunggu. Hal sederhana ini sebenarnya sementara menunjukkan kepada kita bahwa Allah hanya ingin melakukan apa yang Ia mau. Kalau begitu Allah sangat egois!! Jawabannya sama, tentu saja tidak. Kenapa Allah melakukan hal ini?? Karena Ia yang lebih tahu apa yang harus kita lakukan. Ini adalah kuncinya. Allah menciptakan kita untuk menyembah Dia.
            Memang dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan pertanyakan, antara lain:
§  Mengapa kita diciptakan hanya untuk menyembah?
§  Kalau kita menyembah, lalu apa yang dilakukan oleh para malaikat penyembah?
§  Kenapa manusia yang dipilih Allah untuk menjadi penyembah sejak mulanya?
Saya yakin pertanyaan ini akan muncul dan terus menerus bergema dalam beberapa orang karena merasa bingung dengan hal ini. Bahkan, apabila dikaitkan dengan kehidupan manusia yang cukup panjang di dalam dunia, hanya untuk menyembah? Pada bagian berikut ini saya akan memberikan argumen berdsarkan apa didapatkan dari Alkitab mengenai hal ini.
            Pada mulanya yang menjadi penyembah Allah adalah para malaikat. Dan dengan semarak keagungan yang dianugerahkan kepada mereka. Bahkan malaikat termasuk mahluk yang mulia di hadapan Allah dan mereka juga diberikan tanggung jawab untuk melayani Allah dalam bagian masing-masing. Salah satunya adalah Lucifer. Dan pada akhirnya seperti yang kita tahu dari Alkitab bahwa Lucifer menjadi sombong dan akhirnya dihukum oleh Allah. Dia dibuang ke bumi sebagai akibat dari kecongkakannya yang ingin menyamai yang Maha Tinggi. Di sinilah manusia hadir untuk menjadi penyembah Allah*
            Allah merasa seperti ada yang kurang dari penyembahan dan mahluk yang sebelumnya. Ada dua alasan kenapa akhirnya manusia diciptakan untuk menjadi penyembahNya. Pertama, bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah seperti yang kita bahas pada bagian awal tadi. Seharusnya manusia yang lebih tahu bagaimana menyenangkan Allah karena di dalam dirinya ada bagian dari Allah yakni RohNya. Allah harus bekerja keras untuk menciptakan manusia, dan kemudian menghembuskan nafas hidup atau Roh-Nya kepada manusia. Berbeda dengan malaikat yang hanya dijadikan begitu saja oleh Allah dari batu-batu permata yang berharga. Kedua, kenapa Allah menginginkan manusia yang menyembah Allah karena hanya manusialah yang mengalami karya keselamatan Allah sehingga dia bisa hidup kekal bersama-sama dengan Allah dan menyembahNya selama-lamanya. Hidup dalam kekekalan bersama-sama dengan Allah, menyembah dia seterusnya dan selamanya.
Ada banyak ayat Alkitab lain yang mendukung hal ini antara lain Yes. 43:21 yang berbicara soal umat yang akan memberitakan kemahsyuran Allah. Kemudian bagian lain juga Yer.13:11 dan I Petrus 2:9. Setelah selesai menguraikan dua alasan dia atas tentang mengapa manusia menyembah Tuhan, ada hal kunci yang ingin saya sampaikan sebagai tambahan pada bagian tadi sekaligus menyimpulkan pembahasan ini yakni, manusia harus menyembah Allah sepanjang hayatnya supaya dari hari demi hari dia semakin menjadi serupa dengan Allah (Mzm.115:8). Allah menginginkan kita menyembah Dia karena itulah esensi kita, diciptakan untuk menyembah Allah selama-lamanya.

Comments

Popular posts from this blog

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid