Skip to main content

Chat with God


Pulang dari yudisium…

Mola : “Tuhan, aku sedih… hasilnya nggak seperti yang aku bayangkan…”

Tuhan : “Maksud kamu apa?”

Mola : “Aku sudah mencoba mengikuti apa yang Engkau mau, Tuhan. Tapi mengapa yang ada malah nilai teman-temanku yang curang lebih tinggi dari aku, Tuhan… nggak adil !!!”

Tuhan : “Apa mauKu yang kamu lakukan?”

Mola : “Aku sudah berusaha untuk nggak nyontek dan nggak bertanya ketika ujian kemarin. Itu kan yang Engkau mau, Tuhan?”

Tuhan : “Hmmm….”

Mola : “Tapi kenapa Engkau nggak adil Tuhan? Mengapa mereka….. ah Tuhan, aku makin bingung..”

Tuhan : “Mola, anakKu, kenapa engkau harus bingung? Kamu lupa dengan apa yang pernah Aku ajarkan padamu?”

Mola : “Tentang apa, Tuhan?”

Tuhan : “Aku pernah mengatakan padamu tentang apa arti hidupmu yang sebenarnya…”

Tuhan : “Mola, hidupmu itu bukan bagaimana kamu bisa memperoleh nilai yang terbaik ketika yudisium tiba, hidupmu itu bukan bagaimana kamu bisa sukses ketika kuliah, bekerja, atau apapun yang kau lakukan di dunia ini. Aku tidak peduli nilai yang kamu peroleh jika ketika kamu mendapatkannya kamu berlaku curang. Aku peduli dimana hatimu berada. Jika kamu nggak mencontek cuman karena terpaksa bukan karena kamu benar – benar ingin melakukannya untuk menyenangkan Aku, apa bedanya kamu dengan teman – temanmu yang kamu bilang curang itu?”

Mola : “……………..”

Tuhan : “Aku hanya ingin setiap manusia melakukan apa yang benar dimataKu. Aku nggak sekedar melihat apa yang mereka lakukan, tapi jauh dari semua itu, Aku melihat hati mereka (1Samuel16:7)….”

Mola : “ Tapi mereka bener-bener nyontek, Tuhan. Kenapa nilai mereka yang lebih tinggi daripada aku?”

Tuhan : “Mereka akan menanggung sendiri perbuatan mereka itu. Aku hanya ingin kamu melakukan apa yang Aku mau dengan segenap hatimu bukan hanya sekedar formalitas saja. Jika kamu melakukan sesuatu nggak dengan sepenuh hatimu, maka apa yang kamu lakukan itu nggak akan berkenan dihadapanKu (Matius 10:37-39). Kamu adalah anakKu, kamu tahu apa yang membuat aku senang. Lakukanlah hal itu. Mintalah padaKu hati yang mau menyembahKu maka Aku akan memberikannya padamu.”

Mola : “Makasih Tuhan untuk teguranMu. Aku mau melakukannya untukMu, Tuhan. Meskipun kadang terasa nggak adil, tapi aku mau menyenangkanMu, Tuhan. Membuat Engkau senang adalah kebanggaan bagiku.”

Tuhan : “Mola, satu hal yang perlu kamu tahu lagi tentang kehidupan ini. Hidup ini nggak berbicara tentang keadilan. Suatu saat nanti akan tiba saatnya semua orang akan dihakimi dan semuanya akan mempertanggungjawabkan apa yang mereka lakukan didunia ini. Yang perlu kamu lakukan didunia ini adalah menjadi saksiKu dimanapun kamu berada.”

Mola : “Ya Tuhan… aku belajar banyak kali ini. Aku mau Engkau selalu ada bersamaku, Tuhan. Aku nggak bisa sendiri tanpaMu. Terlalu banyak hal yang membuatku merasa hidup ini begitu sulit. Tapi bersama Engkau, Tuhan segalanya mungkin terjadi. Aku mau menyerahkan masa depanku sepenuhnya padaMu, Tuhan. Apapun yang terjadi dalam kehidupanku, kiranya semuanya itu bisa menyenangkanMu. Aku akan melakukannya dengan sepenuh hatiku hanya untuk kemuliaanMu.”

Tuhan : “Itulah sebenarnya yang Aku inginkan. Bukan hanya sekedar melakukan yang Aku inginkan sebagai suatu formalitas belaka atau supaya dilihat orang tapi bagaimana kamu melakukannya untuk menyatakan kemuliaanKu.”

Tuhan : “Nggak perlu takut dengan apa yang akan dunia katakan karena engkau hidup bukan untuk dunia ini. Engkau hidup untukKu jadi engkau harus memikirkan apa yang akan Aku dapatkan dari setiap hal yang kamu lakukan. Hiduplah untukKu maka hidupMu senantiasa dipenuhi berkat sorgawi.”

Comments

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid