..., saya akan menolong Anda melihat bahwa Allah sendiri yang mengejar sebuah hubungan kasih dengan Anda. Dialah satu-satunya yang mengambil inisiatif untuk membawa Anda ke dalam sebuah hubungan semacam itu. Dia menciptakan Anda untuk sebuah hubungan kasih dengan pribadi-Nya. Itulah tujuan utama dari hidupmu. Hubungan kasih ini dapat dan akan nyata dan pribadi untukmu.
Jika Anda berdiri di hadapan Allah, mampukah Anda menjelaskan hubungan Anda dengan-Nya sambil berkata, “Aku mencintai Engkau dengan segenap hatiku dan segenap jiwaku dan dengan segenap akal budiku dan segenap kekuatanku”?
Salah satu anggota gereja kami mempunyai kesulitan dalam hidup pribadinya, keluarganya, di pekerjaan, dan di gereja. Suatu hari saya datang kepadanya dan bertanya, “Dapatkah Anda menjelaskan hubungan anda dengan Allah dan dengan tulus Anda katakan, ‘Tuhan, Saya mencintai Engkau dengan segenap hatiku’?”
Sambil mengkerutkan wajahnya, dia berkata “Tidak, saya tidak dapat menjelaskan hubungan saya dengan Allah. Saya hanya dapat mengatakan Saya taati Dia, saya layani Dia, saya menyembah Dia, dan saya takut akan Dia. Tapi Saya tidak mengatakan bahwa saya mencintai Dia.”
Saya menyadari bahwa semua yang ada dalam hidupnya kacau, karena tujuan dasar Allah di dalam hidupnya kacau. Allah menciptakan kita untuk sebuah hubungan kasih dengan-Nya. Jika Anda tidak dapat menjelaskan hubungan Anda dengan Allah dengan mengatakan Anda mencintai-Nya dengan segala keadaan Anda, maka Anda perlu minta kepada Roh Kudus membawa Anda ke dalam hubungan semacam itu.
Jika Anda memerlukannya bahkan merindukannya, berhentilah membaca ini sekarang dan minta Roh Kudus membawa Anda ke dalam sebuah hubungan kasih dengan Allah yang sepenuh hati.
Gunakan waktu Anda untuk mengungkapkan betapa Anda mencintai-Nya juga. Bersyukurlah pada-Nya untuk cara-Nya menunjukkan kasih-Nya kepadamu. Katakan itu secara spesifik. Pujilah Dia untuk Kasih Setia-Nya.
Jika saya mencoba meringkaskan seluruh Perjanjian Lama, itu akan diungkapkan dalam satu ayat ini“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ul. 6:4-5)
Ini adalah rintihan dari hati Allah yang diungkapkan sepanjang Perjanjian Lama. Esensi dari Perjanjian Baru juga sama. Dikutip dari Kitab Ulangan, Yesus mengatakan perintah utama adalah: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu dan dengan segenap kekuatanmu” (Mrk 12:30). Segalanya tergantung pada hal ini! Segala hal dalam hidup kekristenan Anda, baik tentang mengenal Dia dan mengalami Dia maupun tentang mengetahui kehendak-Nya, tergantung pada kualitas hubungan cinta Anda dengan Allah. Jika hal ini tidak beres, tidak ada satupun dalam hidupmu yang akan benar.
Bacalah ayat berikut yang berkaitan dengan hubungan kasih. Sambil membaca, tandai dengan lingkaran pada setiap kata yang mengandung kata dasar “kasih”.
Ulangan 30:19-20__”Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu keperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu. Dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu.”
Yohanes 3:16__“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yohanes 14:21__“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukan-Nya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya”
Roma 8:35,37,39__“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?... Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita…. (tidak ada) yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
1 Yoh. 3:16__“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”
1 Yoh. 4:9-10,19__“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu : bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita... Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
Dengan ayat-ayat di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1. Siapa “hidup”mu?
2. Dengan cara apa Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita?
3. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih kita kepada-Nya?
4. Apa yang Allah janji lakukan dalam meresponi kasih kita kepada-Nya?
5. Siapa yang mengasihi lebih dahulu-kita atau Allah?
Jawaban: (1) Allah adalah hidupmu. (2) Dia yang membawa diri kita kepada-Nya. Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal menawarkan hidup kekal kepada kita. Yesus berikan hidup-Nya untuk kita. (3) Pilihlah kehidupan; dengarkan suara-Nya;berpautlah pada-Nya;percayalah kepada Anak-Nya yang tunggal; menaati perintah-Nya dan ajaran-Nya; menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. (4) Kita dan anak cucu kita akan hidup dibawa berkat-berkat-Nya. Dengan mempercayai Yesus, kita beroleh hidup kekal. Bapa akan mencintai kita. Allah akan datang membuatkan rumah-Nya bersama kita. Dia menjadikan kita lebih dari orang-orang yang menang dalam segala kesulitan. Kita tidak akan pernah terpisahkan dari cinta-Nya. (5) Allah yang mengasihi kita lebih dahuli. “Allah adalah kasih”1 yoh 4:16. Sifat alami-Nya adalah Kasih.
Hal apa yang Allah inginkan darimu? Dia mau Anda mencintai-Nya dengan segala keberadaanmu.Sebuah hubungan kasih dengan Allah adalah yang paling penting dari segala hal di dalam hidup Anda.
Semoga membangun!
Taken from : Experiencing God (dengan pengeditan seperlunya) =)
Via Sandy Palangi
Comments
Post a Comment