Seorang
ibu yang mempunyai anak tunggal datang kepada seorang hamba Tuhan dan
mengutarakan isi hatinya. Katanya, “Pendeta, waktu saya berdoa, saya selalu
takut untuk mengatakan kepada Tuhan, ‘kehendakMu yang jadi’, karena saya takut
Tuhan akan mengambil anak saya satu-satunya dan juga memberikan
pencobaan-pencobaan yang berat”.
Nampaknya
pendapat ibu ini cukup beralasan, tetapi hamba Tuhan tersebut menjawab,
“Seandainya anak ibu datang kepada anda dan anak itu mengatakan ingin melakukan
apa saja yang menyenangkan hati anda, apakah anda berpikir untuk membebani anak
anda tersebut dengan pekerjaan berat yang tidak sanggup dilakukan oleh anak
ibu?”. Kata ibu, “Oh tidak, tentu saja saya akan memberikan pekerjaan yang
dapat ia kerjakan dan yang tidak akan membuatnya celaka”. Lalu hamba Tuhan itu
menegaskan, “Apakah anda berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak
mempunyai hati yang lebih baik daripada hati anda?”
Terlalu
sering kita merasa takut mengatakan kepada Tuhan, “Biarlah kehendakMu yang
jadi”. Kita berpikir kalau demikian kita akan mendapat masalah atau pergumulan
yang berat. Tuhan melebihi manusia yang paling baik sekalipun. Masihkah kita
harus takut untuk berkata, “Biarlah kehendakMu yang jadi” kepada Allah?
Jika
kita berkata demikian itu berarti kita mengijinkan rencana Allah yang indah itu
terjadi di dalam kehidupan kita. Dan itu juga berarti kita siap melihat hal-hal
yang terbaik yang diberikan Allah untuk kita semua.
Segala
sesuatu yang datang dari Tuhan adalah indah dan tidak pernah mencelakakan
anak-anakNya, tetapi mendatangkan kebaikan.
Weekly news TKK SMFK Unsrat No.18/28 Agustus
Comments
Post a Comment