Skip to main content

:)

dear notepad,
beberapa hari yang lalu gw kena diare... hohoo.. gk enak banget pokoknya. etiologinya gk diketahui pasti. masa gw cuman makan KFC doang bisa sakit perut, diare, sampe mual? temen gw aja yang makan bareng gw gk sakit perut... hmmm... yeee meneketehe ketemenehe lah sama si diare itu.. kenapa dia bisa muncul tiba2.
dua hari gw diare (beneran gk enak banget) tempat yang paling sering gw kunjungi adalah toilet yang beraneka ragam.. hahahah... kos2an gw sama rumah sakit jadi TPA gw yang sehari bisa 7-8 kali gw kunjungi toiletnya.. hihii... bisa dapet member kalee gw disitu... hohoho...
tapi enaknya adalah: BB - alias berat badan bukan bau badan juga bukan blackberry atau blueberry - gw bisa turun hahahha.. agak kurusan dikit lah.. hehehhe... diet gk berhasil karena sering dirasuki pikiran ini dengan snack dan segala macam yang bisa bikin BB gw bertambah.. syukurlah. tapi gw gk akan meminta diare sama Tuhan supaya gw bisa kurus.... GAK MAU...

masuk bagian neurologi adalah suatu hal yang baru buat gw (ya iyalah secara status gw di RS sebagai koass baru). semoga aja gk menakutkan seperti yang dibicarakan sebagian orang tapi menyenangkan seperti yang dibicarakan oleh sebagian orang lainnya. sugesti diri sendiri kalo neurologi itu menyenangkan dan CINTAILAH NEUROLOGI SEPERTI KAMU MENCINTAI ANESTESI SEHINGGA SAMPAI SEKARANG BEGITU MERINDUKAN ANESTESI hahahahha... sampe kebawa2 pengen jadi dr. Jessy. Londok, SpAn... hahahahha.... jangan2 keluar dari neurologi jadi berubah pengen jadi dr. Jessy. Londok, SpS hahahha... gk ding.... bingung sama saraf2 itu... hohoho.. maap ya dok... jujur banget nih.. but i will try to do my best in neurology...

Comments

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid