Skip to main content

my bad day

today is my bad day.. i don't know why... hiks hiks... ehch i dont know why lah kenapa... handphone gw hilang gara2 keteledoran gw sendiri... hiks hiks...
pathogenesisnya seperti ini...
gw pergi ke sebuah toko di pusat kota manado. sebelum gw ke kasir yang pertama gw sempat terima telpon dari temen gw. setelah itu gw nyimpen handphone kesayangan gw di laci depan tas gw. setelah gw ke kasir yang berikutnya (lantai 1), pas gw mau bayar barang belanjaan, gw liat retsleting (gitu ya nulisnya?) terbuka dan handphone gw raib...


alhasil muka gw langsung pucat gk karuan.. secara handphone ini pemberian bokap gw setahun yang lalu ketika ketahuan kalo handphone gw (cdma sama gsm) raib ditelan bumi hahahha... dan sekarang handphone  pemberian bokap gw itu hilang juga... mati gw.. tapi mau gk mau gw harus jujur sama bokap gw...

jadi sekarang tinggalah handphone gsm gw bersolo karir di setiap barang yg gw bawa...


buru2 cari pengganti tapi duit yg gw punya udah gw beliin buku2 neurologi





bentar lagi masuk neurologi... oh Tuhan.. harus banyak persiapan terutama mental hohohoho... denger cerita2 kakak2.. kedengarannya sih menyeramkan cuman  setelah dipikir2 lucu dan menyenangkan juga hahaha.. yang penting belajar, rajin dan gk bikin masalah.. itu aja sih sebenarnya.. hehehhe.. semoga gw bsia melewati dengan baik wuuuaaaahhh...

ingat hp gw... hiks hiks... rindu banget gw sama tuh handphone... tempat gw melihat jam yang benar ya cuman di hp itu... hehhehe.. .secara jam disitu tepat banget...

gk tahu kenapa kayaknya gw jadi malaise... bukan karena gw kehilangan hp koq.. atau karena gw keinget hp gw terus ya? hoooooohoooo.... what should i do? should i tell my dad as soon as possible? hiks takut nyakitin hati papa lagi... hehehhe.. lebay banget sih gw.. ehhehe....

yowisss...
nenangin diri dulu lah.. masih mo kerjain lapkas anestesi lagiiiii.... wuuuaaaahhhh i need some inspiration....

c u


Comments

Popular posts from this blog

Dilatasi dan Kuretase

Indikasi             Prosedur dilatasi dan kuretase biasanya dilakukan atas indikasi : diagnosis dan terapi perdarahan uterus abnormal, abortus, kanker pada uterus. Teknik Dilatasi Serviks Dilatasi serviks dapat dilakukan dalam anestesi umum, spinal, epidural atau paraservikal, tergantung dari indikasi tindakan. Dilatasi biasanya dilakukan sebelum kuretase tapi juga bisa sebagai tindakan terapeutik pada stenosis servikalis. ·          Pasien dalam posisi litotomi, perineum, vagina dilakukan a dan antisepsis. Pasien dianjurkan untuk berkemih sebelum tindakan, kateterisasi dilakukan bila dicurigai masih terdapat residu urin yang signifikan. ·          Pemeriksaan dalam perlu dilakukan sebelum melakukan dilatasi serviks, menentukan ukuran dan posisi seviks, uterus dan adneksa.   ·          Dipasang spekulum atas dan bawah, serviks ditampakkan. Bibir anterior serviks dijepit dengan tenakulum. ·          Dilakukan inspeksi dengan teliti terhadap serviks dan vagina ·          Terdapat d

Uji Maddox - ROD

Tujuan Tes digunakan untuk mengukur heteroforia atau tropia kecil Dasar Kedua mata melihat dengan fovea Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata Alat Kamar yang gelap Filter Maddox rod(terdiri sejumlah silinder plano konveks paralel dengan jarak fokus pendek). Teknik Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat. Kedua mata diberi kacamata koreksi. Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan. Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu. Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu. Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal. Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal. Bila dipasang untuk menyatukannya maka dapat ditentukan berat foria atau tropia. Nilai Bila sinar vertikal M

Morbus Hansen - Kusta

PENDAHULUAN Kusta merupakan salah satu penyakit yang sudah ada sejak dulu. Kata kusta berasal dari bahasa India kusta, dikenal sejak 1400 tahun SM. Kata lepra disebjut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnhya mencakup beberapa penyakit lainnya. Ternyata bahwa pelbagai deskripsi mengenai penyakit ini sangat kabur apabila dibandingkan dengan kusta yang dikenal saat ini. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya adalah Mycobacterium leprae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat, dengan saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke orga lain kecuali susunan saraf pusat. Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan sangat ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi, dan deformitas. Oleh sebab itu penderita kusta bukan menderita karena penyakitnya saja, tetapi juga dikucilkan masyarakat disekitarnya akibat cacat pada wajah dan anggota tubuh. Insid