Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

Kehendak Allah

Saya pernah membaca renungan seperti ini: ketika kita masih bayi secara Kristen, Allah masih sangat sering mengabulkan doa-doa kita agar kita dapat merasakan kehadiran Allah. Tapi ketika iman kita bertumbuh, Allah jarang mengabulkan doa kita. Bukan karna Allah tidak ada lagi untuk kita atau Allah tidak mengasihi kita tapi Dia ingin iman kita bertumbuh bukan sekedar dari dikabulkannya doa-doa kita tapi kita diajar untuk benar-benar percaya kepada Allah, bukan didasarkan pada perasaan ada atau tidaknya Allah. Karna keberadaan Allah tidak didasarkan pada perasaan semata. Ketika kita benar-benar percaya kepada Allah, artinya mempercayakan hidup kita kepada Allah, kita percaya setiap keputusanNya, kita bergantung kepadaNya dan tidak meragukan keputusanNya. Jadi ketika kita meminta sesuatu yang seperti ketika masih bayi secara Kristen, kita biasanya langsung menerimanya, maka kali ini kita harus belajar jika tidak langsung ataupun sama sekali tidak diberikan kepada kita itu berarti bahwa

Kebahagiaan sejati

Banyak orang yang sudah pernah mendengar dan setuju dengan kalimat ini: "uang tidak bisa membeli kebahagiaan". Mungkin banyak dari antara kalian yang membaca ini yang setuju. Tapi percayakah kalian ada beberapa orang yang tidak terlalu setuju dengan ungkapan ini. Mereka memberi contoh keadaan seperti ini: "jika saya memberi anda uang untuk membeli apapun yang anda mau, apakah anda tidak bahagia?" Menurut anda bagaimana? Saya kemudian berpikir apa batasan dari kebahagiaan? Apakah hanya sebatas banyak uang atau bagaimana cara anda menghabiskan uang? Ternyata tidak. Hidup kita didunia ini hanya sementara. Siapa yang dapat mengetahui waktu hidup mereka didunia ini? Tidak da satupun. Hidup didunia ini hanya sementara. Kehidupan setelah didunia ini itu yang bersifat kekal. Memang kita senang jika memiliki uang banyak dan membeli apa yang kita inginkan. Tapi jika kita mengerti tentang kekekalan, kita akan tahu bahwa kebahagiaan yang sejati tidak bergantung kepada ada ti

ALLAH selalu benar

Beberapa minggu belakangan ini saya kembali membaca bukunya Rick Warren, The Purpose Driven Life. Untuk ketiga kalinya saya membaca buku ini tapi masih saja ada yang diajarkan dan diingatkan lagi kepada saya. Ada lagi tambahan renungan harian yang saya baca dan bukan suatu kebetulan renungan setiap harinya berkaitan buku yang satu dengan yang lain. Ada 1 kalimat yang hampir selalu diingatkan kepada saya melalui renungan saya beberapa minggu terakhir ini : yang penting bukan apakah Allah ada bersamaku atau tidak tapi apakah aku bersama Allah atau tidak, karna Allah selalu benar. Ya benar, Allah selalu benar dan tidak pernah salah. Saya sebagai manusia pasti melakukan kesalahan. Inti dari kalimat diatas menegaskan bahwa yang terpenting adalah kita berada dijalannya Allah dan disertai olehNya, bukan berarti kita tetap berjalan dijalan kita dan minta Allah tetap bersama kita. Kedengarannya mirip tapi artinya berbeda. Fokus dari kedua kalimat tersebut berbeda. Yang satu fokusnya kepada